2016 is a transition year for AIPJ. For information on 2011-2015 programs, please click 'Completed Programs' button

Welcome to our new expanded website. New content arriving shortly.

Diskusi Program AIPJ bersama Gubernur dan Bappeda NTT

Program-program AIPJ disosialisasikan kepada Gubernur, Kepala Bappeda provinsi NTT dan beberapa SKPD dan CSO, Selasa-Rabu (12-13/3) lalu di Kupang. Tokoh nomor 1 di NTT dan para stafnya yang terkait mendukung program-program AIPJ.

Pimpinan AIPJ Craig Ewers, bersama Tim yang terdiri dari Pejabat DFAT Jakarta Doddy Kusadrianto, Senior Adviser Wahyu Widiana, Anti Corruption Specialist Meissy Sabardiah, NTB Coordinator Jillian Harahap dan Hamdan Abbas Mansur, selama 2 hari melakukan serangkaian pembicaraan dengan tokoh-tokoh tingkat provinsi yang berpenduduk sekitar 5,2 juta jiwa itu.

Kepada Gubernur, Craig Ewers menjelaskan program-program AIPJ seperti program identitas hukum, anti korupsi, reformasi peradilan, bantuan hukum, penguatan masyarakat sipil, inklusi disabilitas dan informasi hukum.

“Kami mohon dukungan Pak Gubernur dan siap melaksanakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait di NTT ini”, ungkap Craig.

Gubernur Frans Lebu Raya menyambut baik program-program AIPJ dan mengharapkan ada kerjasama yang baik dengan instansi terkait.

Khusus mengenai program identitas hukum, Gubernur menyatakan harapannya agar masyarakat, terutama anak-anak, memahami pentingnya akta kelahiran dan memilikinya.

Dikatakannya, bahwa NTT sedang melakukan revolusi kesehatan yang kegiatannya antara lain peningkatan upaya agar masyarakat melahirkan di tempat-tempat medis. “Sekarang, jumlah anak yang lahir di Puskesmas semakin besar”, jelas Gubernur. Berkaitan dengan identitas hukum itu, perlu ada kerjasama antara Dinas Dukcapil dengan Dinas Kesehatan.

Gubernur menjelaskan juga sekilas tentang program “Anggur Merah” yang merupakan singkatan dari “Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera”. Program ini merupakan program pembangunan pemberdayaan masyarakat dengan pendekatan kewilayahan (desa/kelurahan mandiri) secara terpadu dengan dukungan dana segar dari APBD.

Mantan aktifis LSM ini mengharapkan AIPJ untuk melakukan pembicaraan secara teknis dengan para stafnya, program mana-mana saja yang bisa dikerjasamakan dan dilaksanakan di wilayah provinsi NTT.

Sementara itu, Kepala Bappeda Ir Wayan Darmawa, MT, dalam pertemuan terpisah di kantornya, mengharapkan agar program AIPJ diintegrasikan dengan program lainnya yang ada di NTT ini. “Kalau kita kerja sendiri-sendiri, pasti gagal”, tegasnya.

Wayan juga mengharapkan agar dalam melaksanakan program di NTT, dilakukan dulu identifikasi masalah lalu dilakukan perencanaan yang jelas tentang lokasi, anggaran, langkah dan pihak-pihak terkaitnya. Diharapkan juga agar pola kerjanya sesuai dengan pola di NTT dan berfokus pada desa.

Craig menyatakan apresiasi atas dukungan dan masukan-masukan dari Kepala Bappeda. “Itulah sebabnya, kami dari AIPJ siang sampai sore ini akan menyelenggarakan pertemuan dengan pihak terkait, baik dari pemerintahan maupun dari masyarakat, untuk membahas dan merencanakan program-program apa yang dapat dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya”, kata Craig. (Adli Minfadli Robby)