AIPJ is primarily working with law and justice institutions in Indonesia and Australia.
- National Development Planning Agency
- The Supreme Court
- The Judicial Commission
- The Corruption Eradication Commission
- Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP)
- Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)
- Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta)
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Jakarta (YLBH APIK Jakarta)
- Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia FH-UI (MaPPI FH UI)
- Indonesia Corruption Watch (ICW)
- Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA)
- Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB)
- DFAT
- The Federal Court of Australia
- Family Court of Australia
- Judicial Commission of New South Wales
- The Asia Foundation
- Pembaruan Peradilan
- Provincial Government of Aceh
- Provincial Government of NTB
- Provincial Government of South Sulawesi
AIPJ is primarily working with national level law and justice institutions in Indonesia and Australia.
- The Supreme Court
- DFAT
- The Attorney General Office
- The Ministry of Law and Human Rights (Badan Pembinaan Hukum Nasional, BPHN)
- Kementerian Dalam Negeri RI, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil
- Kementrian Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
- National Development Planning Agency
- The Judicial Commission
- The Corruption Eradication Commission
- The Prosecutorial Oversight Commission
- Women Heads of Household (PEKKA)
- Pusat Kajian Perlindungan Anak UI
- Indonesian Legal Aid Foundation (YLBHI)
- Mitra Netra
- The Federal Court of Australia
- The Family Court of Australia
- The Attorney General's Department of Australia (AGD)
- Australia Human Rights Commission
- Australian Commission for Law Enforcement Integrity (ACLEI)
- Judicial Commission of New South Wales
- The Asia Foundation
Civil Society Partners Managed by The Asia Foundation:
- Indonesia Corruption Watch (ICW)
- Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP)
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum APIK Jakarta (YLBH APIK Jakarta)
- Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta)
- Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia FH-UI (MaPPI FH UI)
- Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK)
- Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA)
- Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (SIGAB)
- Lembaga Bantuan Hukum APIK Makassar (LBH APIK Makassar)
- Lembaga Bantuan Hukum Makassar (LBH Makassar)
- Lembaga Perlindungan Anak Nusa Tenggara Barat (LPA NTB)
- Lembaga Pemantau Independen - Pengadaan Barang dan Jasa Kota Makassar (LPI-PBJ Makassar)
- Perhimpunan Bantuan Hukum Nusa Tenggara (PBH-NUSRA)
- Solidaritas Masyarakat untuk Transparansi (SOMASI)
- Yayasan Wali Ati ( YASALTI)
- Yayasan Sanggar Suara Perempuan Soe NTT (YSSP)
AIPJ also works with the following Reform Assistance teams:
MaPPI adalah lembaga di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) yang bergerak dalam bidang pemantauan peradilan yang bersifat Independen, profesional, bertanggung jawab dan nirlaba. MaPPI secara formal berdiri pada tahun 2000 melalui surat keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Keberadaan MaPPI diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi pembenahan Sistem Peradilan di Indonesia.
Hukum sebagai salah satu perangkat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan sedang berada dalam puncak popularitasnya. Hal ini terlihat dalam pemberitaan sehari-hari, dimana tiada hari terlewatkan tanpa membicarakan hukum lengkap dengan permasalahannya. Namun, patut disayangkan, berita tentang hukum lebih menyoroti sisi negatif dari hukum itu sendiri, baik dalam tataran subtansi, ataupun dalam pelaksana dan implementasinya. Walau begitu, memang harus diakui bila permasalahan hukum di negara ini berada dalam titik kritis. Apakah semua permasalahan tersebut akan dibiarkan berjalan terus seperti saat ini tanpa ada suatu usaha untuk merubahnya?
Pertanyaan tersebut patut dilayangkan pada kita yang konon mengklaim bahwa negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum yang mengusung nilai-nilai demokrasi dan bercirikan prinsip check and balances dalam pelaksanaan pemerintahannya. Adalah tidak pantas apabila suatu negara yang menamakan diri negara demokrasi namun di dalam negara tersebut tidak ada supremasi hukum.
Seperti kita ketahui, yang menjadi penjaga atau garda terdepan dalam terciptanya demokratisasi dalam suatu negara adalah hukum atau sistem hukum yang ada di negara tersebut, dimana bagian terpenting adalah sistem peradilan lengkap dengan pelaksanaannya. Oleh karena itu, kami sebagai insan hukum yang mengemban misi sebagai masyarakat ilmiah berusaha menyikapi masalah tersebut dengan membentuk suatu lembaga yang kami namakan Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI).