
UNODC Mulai Survei Indeks Perilaku Anti-Korupsi Indonesia 2013
UNODC Indonesia hari ini meluncurkan Survei Indeks Perilaku Anti-Korupsi Indonesia 2013 di suatu lokakarya pelatihan bagi para koordinator survei di Jakarta. Ini adalah pertama kalinya aktivitas seperti ini dilaksanakan di 33 provinsi untuk melatih penyurvei data provinsi yang akan mengumpulkan data di seluruh Indonesia untuk survei tersebut.
Survei Perilaku Anti Korupsi ini merupakan program nasional yang mengukur pengetahuan, sikap dan pengalaman anti-korupsi masyarakat Indonesia. Survei ini juga menilai implementasi Strategi Anti Korupsi Nasional untuk Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (STRANAS-PPK) di seluruh Indonesia untuk membentuk budaya zero tolerance terhadap korupsi di negara ini. Salah satu kegiatan kunci untuk mendukung penilaian inia dalah dilakukannya studi dasar (baseline) untuk strategi-strategi anti-korupsi STRANAS-PPK.
Tahun ini, Kantor PBB untuk Urusan Obat Terlarang dan Kriminalitas (UNODC) Indonesia, yang didukung secara finansial oleh Australian Aid melalui perusahaan CARDNO dari Australia, mendampingi Pemeirntah Indonesia melaksanakan Indeks Perilaku Anti-Korupsi Indonesia 2013.
UNODC juga akan melakukan konferensi nasional dan internasional unuk membantu merancang pendidikan anti-korupsi dan penyiapan program kampanye. UNODC juga akan mendukung konferensi internasional untuk membangun jaringan integritas dan anti-korupsi negara-negara ASEAN dan forum untuk bertukar informasi tentang praktik terbaik (best practice) untuk mencegah dan memberantas korupsi dengan menggunakan alat-alat monioring anti-korupsi. Survei Perilaku Anti-Korupsi ini diperkirakan akan diluncurkan pada awal Januari 2014.