2016 is a transition year for AIPJ. For information on 2011-2015 programs, please click 'Completed Programs' button

Peran perempuan dalam mencegah korupsi

Pada 3 Mei 2014, tim anti korupsi AIPJ menerima undangan berbagi dalam “Pertemuan doa bulanan” di daerah Bintaro. Maka, tim pun membawa gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” ke pinggiran Jakarta.  

"Banyak orang berpendapat bahwa budaya Indonesia adalah patriarki, padahal perempuan memiliki peran sentral dalam mendidik anak dan menanamkan nilai kejujuran dan integritas sejak dini,” ujar Judhi, Manajer Senior untuk Antikorupsi di AIPJ. “Sebagai manajer keluarga, kaum perempuan sehari-hari lebih banyak berhadapan dengan perilaku koruptif seperti pungli”, Judhi lebih lanjut menjelaskan.    

Tim mengenalkan video, buku dan permainan “arisan hukum” yang berhubungan dengan kampanye publik dengan materi tentang perilaku sehari-hari yang potensial menjadi korupsi. “Saya diminta berhenti oleh Polisi karena melanggar larangan putar balik, tapi ketika saya membuka dompet untuk kasih SIM, Pak Polisi langsung mengambil uang dari dompet saya”, ujar salah satu peserta.

Peserta lain mengungkapkan “Saya tidak sadar bahwa istri yang menikmati uang hasil korupsi dari suami dapat juga dihukum”

Sekarang mereka mengetahui perilaku yang seharusnya dan tantangan ke depan untuk berubah. Diskusi dilanjutkan dengan membahas tanggung jawab individual dalam sistem yang lebih luas dimana korupsi sudah dianggap normal.

Gerakan “Saya, Perempuan Anti Korupsi” memerlukan dukungan lebih kuat dan luas dari seluruh anggota masyarakat agar nilai integritas menjadi norma yang berlaku di masyarakat.