
Terbang Bersama Penyandang Disabilitas Mengakhiri Diskriminasi di Garuda
Jakarta 14 Maret 2013: Ketika koordinator AIPJ bidang hak-hak penyandang disabilitas, Ibu Cucu Saidah, diminta untuk mengisi sebuah formulir yang menyatakan bahwa Garuda tidak bertanggung jawab atas cedera apapun yang mungkin dialaminya selama dalam penerbangan, beliau merasa ini sudah melewati batas. Para penumpang lain tidak diminta untuk menandatangani formulir tersebut dan beliau merasa adanya perlakuan diskriminatif karena menggunakan kursi roda.
“Mereka memaksa saya menandatangani formulir tersebut, jika tidak maka saya tidak diperbolehkan naik pesawat. Saya sangat marah dan memprotes kebijakan tersebut di sosial media. YLBHI memberikan dukungan penuh dan menawarkan bantuan untuk mengambil langkah hukum,” ujar Cucu.
Beliau memasang petisi di Change.org serta melayangkan keluhannya kepada Presiden Direktur Garuda, Bapak Emirsyah Satar, dan segera menerima permohonan maaf dari Bapak Pudjobroto, Wakil Presiden Direktur bidang Komunikasi Garuda, yang kemudian menyatakan formulir tersebut tidak akan diberlakukan lagi, khususnya bagi bagi para penyandang disabilitas. Bapak Pudjobroto bertemu dengan Ibu Cucu pada hari Kamis, 13 Maret dan mengatakan bahwa Garuda akan menyusun kebijakan baru tentang layanan khusus bagi penyandang disabilitas, termasuk prioritas mendapatkan kursi di barisan depan.