2016 is a transition year for AIPJ. For information on 2011-2015 programs, please click 'Completed Programs' button

Hari Kartini, Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi KPK

Hari Kartini, Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi KPK

Perempuan adalah bagian solusi profesional bagi anggota keluarga dan warga negara. Kekuatan peran tesebut bisa mencegah korupsi dan pemerintahan yang lebih transparan dan efektif.

Hari Kartini, Komisi Pemberantasan Korupsi mengharapkan peringatan Hari Kartini menjadi momentum bagi perempuan menyebarkan nilai-nilai integritas dan antikorupsi.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan Peringatan hari Kartini bukan hanya menonjolkan emansipasi laki-laki dan perempuan, tapi juga menonjolkan pentingnya nilai-nilai dalam perjuangan Kartini untuk membangun integritas antikorupsi dan kebaikan, dan kami ingin mengambil momentum hari Kartini untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Laode saat menggelar Konfrensi Pers yang dihadiri Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Pembangunan Manusia dan Kebudayan Sudjatmiko, Koordinator Bantuan untuk Demokrasi dan Keadilan Kedutaan Besar Australia Esther Sainsbury dan Perempuan Indonesia Antikorupsi (PIA) Sita Supomo.

Laode menerangkan, bersamaan dengan perayaan Hari Kartini, KPK juga memperingati HUT Gerakan Nasional Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) ke – 2 dengan menyelenggarakan beberapa kegiatan 21 – 23 April.

“Sekitar 20 persen agen SPAK melaporkan kasus korupsi yang ada di sekitarnya sehingga berusaha melakukan sesuatu salah satunya adalah melapor ke KPK. Selanjutnya, banyak juga perubahan perilaku masyarakat akibat permainan tersebut misalnya ada orang tua murid yang tidak memberikan hadiah ke guru dan guru yang tidak mau terima hadiah dari orang tua murid,”  ujarnya.

“Bahkan ada kepala desa di Raja Ampat yang mengaku menggunakan uang PKK untuk membeli seragam setelah main ‘games’ SPAK dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut, jadi orang tua dan laki-laki terpengaruh permainan ini,”  imbuhnya.

Laode menjelaskan Gerakan Nasional SPAK telah memiliki lebih dari 550 agen perubahan yang terdiri dari kaum perempuan dengan berbagai latar belakang, seperti ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dosen, guru, tokoh agama, pengusaha, mahasiswa, tokoh masyarakat dan aktivis. Mereka tersebar di 20 provinsi yang secara aktif menyebarkan pendidikan antikorupsi kepada berbagai elemen masyarakat secara suka rela.

 

SUMBER: http://tangkasnews.com/hari-kartini-gerakan-nasional-saya-perempuan-anti-korupsi-kpk/