
Perempuan NTB berkomitmen mencegah korupsi
Sebagai tindak lanjut Peraturan Gubernur Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (ADPPK), yang diluncurkan pada 11 Desember 2013 lalu, Pemerintah Daerah Provinsi NTB mengadakan serangkaian kegiatan yang bertujuan mewujudkan wilayah NTB bebas korupsi. Kegiatan yang berlangsung 4-5 Februari 2014 ini, melibatkan lebih dari 300 peserta dari Dharma Wanita Pemprov dan organisasi wanita lain jajaran Dinas Pendidikan, organisasi masyarakat sipil, organisasi profesi, media massa, serta pihak swasta di lingkungan NTB.
Pendidikan anti korupsi bagi keluarga menjadi salah satu acara utama yang dibuka oleh Gubernur NTB, Bapak TGB H Muhammad Zainul Majdi. Keynote speech pada seminar ini adalah Ibu Gubernur NTB, Erika Zainul Majdi dan sebagai pembicara adalah Komisioner KPK, Bapak Busyro Muqoddas; dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Bapak Gandjar Bonaparta.
Menurut Busyro, terjadinya korupsi di Indonesia tidak lepas dari peran seorang istri terhadap suami yang sedang memangku jabatan penting dalam satu lembaga atau pemerintahan. “Adanya tuntutan keluarga yang berlebihan dalam pola kehidupan membuat sang suami atau istri yang sedang menjabat melakukan korupsi,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung tanggal 4-5 Februari 2014 ini adalah bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Gerakan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Pemilu Bersih 2014, Pemantauan Layanan Publik, dan Kampanye-Pendidikan Antikorupsi) di Provinsi NTB yang diusung oleh Direktorat Dikyanmas (Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat) Kedeputian Bidang Pencegahan KPK dan didukung AIPJ (Australian Indonesian Partnership for Justice).
"NTB adalah yang pertama memasukkan gagasan lokal ke dalam draft peraturan daerah untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi, dengan melakukan konsultasi ke KPK, Ombudsman Pusat, dan Bappenas," kata Kepala Bappeda Provinsi NTB, Chairul Mahsul, SH. MM. Maka perlu komitmen dan kerjasama dari seluruh pihak dan masyarakat agar pencanangan wilayah bebas korupsi tidak sekedar menjadi simbol namun menjadi momentum untuk menjadikan korupsi musuh bersama.
Siang harinya dilanjutkan dengan pertemuan dengan stakeholders dengan difasilitasi Bapak Busyro Muqoddas. Selain itu, dilakukan juga Live Talkshow di Lombok TV serta Radio Global FM. Rangkaian kegiatan ditutup dengan pertemuan apresiatif dengan para pemangku kepentingan sektor pendidikan dan masyarakat guna merumuskan rencana aksi.
"Saat ini upaya yang dilakukan KPK untuk mencegah budaya korupsi yang ada di Indonesia dimulai dari keluarga," kata Bapak Busyro.
Berita lain: